Pernahkah melihat pertandingan yang memadukan kelincahan voli dengan teknik tendangan akrobatik ala sepak bola, namun dengan satu aturan fundamental: tanpa boleh menyentuh bola menggunakan tangan atau lengan? Itulah Sepak Takraw, sebuah olahraga menarik dan menantang yang berakar kuat di Asia Tenggara, memukau penonton dengan gerakan akrobatik dan koordinasi tingkat tinggi.
Dikenal juga sebagai ‘kick volleyball’, Sepak Takraw dimainkan di lapangan berukuran mirip bulu tangkis dengan net yang membentang di tengahnya. Tujuan utamanya mirip voli, yaitu melambungkan bola melewati net agar jatuh di area lawan dan tidak bisa dikembalikan. Namun, semua pergerakan dan sentuhan bola harus dilakukan menggunakan kaki, lutut, dada, atau kepala. Ini yang membuatnya begitu spektakuler, menampilkan tendangan salto, sundulan kuat, dan gerakan tubuh yang sangat atletis.
Setiap tim, atau ‘regu’, terdiri dari tiga pemain: seorang ‘tekong’ (pemain yang melakukan servis dari lingkaran servis) dan dua ‘apit’ (pemain depan yang bertanggung jawab menerima dan menyerang). Permainan dimulai dengan servis dari tekong, yang harus melambungkan bola ke atas dan menendangnya melewati net. Setelah servis, bola dimainkan layaknya reli voli, di mana setiap tim boleh menyentuh bola maksimal tiga kali sebelum mengirimkannya kembali ke sisi lawan.
Poin diberikan ketika bola jatuh di lapangan lawan, keluar lapangan setelah menyentuh lawan, atau ketika lawan melakukan kesalahan (fault), seperti menyentuh net, membiarkan bola menyentuh tangan, atau melambungkan bola keluar batas. Satu set dimenangkan oleh tim yang pertama mencapai 21 poin dengan selisih minimal dua poin. Umumnya, pertandingan dimainkan dalam format best of three sets.
Sepak Takraw bukan hanya tentang kekuatan tendangan, tetapi juga kelincahan, keseimbangan, strategi tim, dan koordinasi yang luar biasa. Kombinasi elemen-elemen ini menciptakan tontonan yang mendebarkan, menjadikannya salah satu olahraga paling dinamis dan unik yang patut dicoba atau disaksikan.